SELAMAT DATANG DI BLOG BELAJAR BERSAMA

BLOG Ini adalah media Belajar, Sharing, dan berbagi. semoga melalui blog ini kita lebih bisa berintraksi lebih intensif nan efektif

Minggu, 16 Januari 2011

Pemetaan KD Bahasa Indonesia SMK kelas X

PEMETAAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INDONESIA
2010-2011
SEMESTER GANJIL
  1. 1.        Menyimak untuk memahami lafal, tekanan, intonasi, dan jeda yang lazim/baku
  1. 2.        Menyimak untuk memahami informasi lisan dalam konteks bermasyarakat
  1. 3.        Membaca cepat untuk memahami informasi tertulis dalam konteks bermasyarakat.
  1. 4.        Memahami informasi tertulis dalam berbagai bentuk teks.
  1. 5.        Melafalkan kata dengan artikulasi yang tepat
  1. 6.     Memilih kata , bentuk kata, dan ungkapan yang tepat


SEMESTER GENAP
  1. 7.        Menggunakan kalimat yang baik, tepat, dan santun
  1. 8.        Mengucapkan kalimat dengan jelas lancar, bernalar, dan wajar.
  1. 9.        Menulis dengan manfaatkan kategori/kelas kata
  1. 10.        Membuat berbagai teks tertulis dalam konteks bermasyarakat
  1. 11.        Menggunakan kalimat tanya secara tertulis sesuai dengan situasi komunikasi
  1. 12.     Membuat parafrasa dari teks tertulis


Selasa, 04 Januari 2011

Rumusan masalah Tindak Tutur

1. Tindak ilokusi apa saja yang terdapat pada dialog film kun fayakuun karya guntur novaris persepektif searle ?
2. Bagaimana jenis Tindak tutur ilokusi pada dialog film kun fayakuun perspektif searle ?

Sabtu, 01 Januari 2011

Kata Inspiratif

Ruh itu seperti sepasukan yang berbaris, dia akan dengan mudah mengenali sesamanya dan bergabung dengannya.


Ibarat sebuah pohon, selalu saja ada daun-daun yang berguguran. Namun akan senantiasa tumbuh tunas-tunas baru yang bisa jadi lebih banyak, lebih hijau, lebih produktif, lebih bersih, jauh dari ambisi pribadi.


Hakekat MOTIFASI

Biarlah ALLAH yang menyemangati kita sehingga tanpa sadar setiap peristiwa menjadi teguran atas kemalasan kita
cukuplah ALLAH yang memelihara ketekunan kita, karena perhatian manusia terkadang menghanyutkan keikhlasan, semoga ALLAH menjadikan kita pribadi yang bermakna

Pribadi yang saat berbaur ia mampu menyemangati yang lain dan saat sendiri ia mampu menguatkan dirinya sendiri



Jawaban Atas Perbedaan

"Aku katakan kepadanya: 'Saudaraku, aku bukanlah seorang alim. Aku hanya seorang guru yang hafal beberapa ayat al-Qur'an, hadits Nabi, serta beberapa hukum agama yang saya peroleh lewat mempelajari kitab-kitab dan aku ingin mengabdikan hal itu dengan mengajarkannya pada manusia. Bila anda keluarkan saya dari lingkaran itu, artinya anda telah menyakitiku.

"Orang yang mengatakan 'Aku tidak tahu' berarti ia telah berfatwa. Bila ada beberapa hal yang engkau sukai dari kebaikan yang aku ucapkan dan sebutkan, dengarkanlah dengan baik. Tapi bila anda ingin memperluas pengetahuan silahkan tanya para ulama dan tokoh selainku yang dapat memberi fatwa apa yang anda inginkan. 'Sampai di sinilah batas kapasitas ilmuku. Dan Allah tidak membebani seseorang kecuali sebatas kemampuannya.'
by : hasan al bana

Menilai Seseorang Secara Komprehensif

Terkadang kita mudah sekali menyimpulkan seseorang dengan penilaian yang kita anggap paling benar hanya karena kita melihat salah satu dari berbagai banyak sesuatu yang seharusnya juga menjadi pertimbangan.

Menilai orang lain sesungguhnya merupakan perilaku yang telah menyatu pada fitrah setiap manusia dari sejak kecil hingga dewasa, bahkan sepanjang umurnya. Secara sadar ataupun tidak, saat berinteraksi dengan orang lain, seketika itu juga benak kita akan menilai lawan interaksi kita tersebut.

Sejumlah faktor yang bisa memunculkan penilaian atas diri orang lain antara lain bisa berupa: penampilan, cara berpakaian, merk busana, paras wajah, gelang tangan, gaya bicara, bahasa tubuh, tingkat tanggung jawab, tingkat komitmen, track record, latar belakang pendidikan, kedudukan, salary/harta, tingkat perhatian/empati, sikap ataupun cara penyelesaian terhadap suatu persoalan, dan banyak ragam lagi faktor yang bisa dinilai. Jadi, aktivitas menilai orang lain bukanlah hal yang asing ataupun aneh dan tabu.

Nah, mungkin yang membuat setiap orang mempunyai pandangan yang berbeda-beda terhadap objek yang sama adalah sejauh mana proses taqwim (penilaian atas diri seseorang) untuk mengetahui tingkat ahliyyah (kapabilitas) seseorang. Yang sulit adalah bagaimana proses taqwim itu dilakukan dengan serius, jujur, obyektif, jauh dari ifrath (terlalu memudahkan) dan tafrith (terlalu menyulitkan), dan memiliki tingkat akurasi yang baik.

multi persepektif dengan untuk pertimbangan bukanlah merupakan suatu keraguan. melainkan sebuah pemikiran bijak untuk menghasilkan sebuah konklusi yang matang.

IKHWAN DAN AKHWAT ???

Lagi-lagi (karena kejadiannya tak hanya sekali), ada yang protes mengenai penggunaan istilah ikhwan-akhwat. Tiba-tiba saya jadi teringat dengan suatu obrolan ringan di kos2-an sewaktu masih kuliah dulu. Waktu itu ada yg protes kenapa kalau ada acara daurah tertentu yg diundang kok tertentu juga. Trus kenapa sama-sama muslimah tetapi ada yg disebut akhwat ada yg enggak. Waktu itu ada salah satu mbk yg menjawab kurang lebih begini:

1. Akhwat ‘ammah (asal kata: ‘amm, biasa atau umum). Ini umumnya predikat bagi kaum Muslimah yang baru mulai aktif dalam kegiatan keislaman atau rohis. Mereka rata-rata belum berjilbab. tapi setidaknya berpakaian sopan dan panjang-panjang.

2. Akhwat hanif (lurus). Ini istilah bagi Muslimah yang sudah berjilbab namun perilakunya belum sesuai dengan jilbabnya, misal: masih pacaran, masih mejeng atau nyontek de el el. Tapi kadang Muslimah yang belum berjilbab pun digolongkan dalam kategori ini, tergantung kadar komitmennya, katanya. Umumnya akhwat jenis ini sudah rutin atau punya akses ikut pengajian tarbiyah atau mentoring.

3. Akhwat (tanpa embel-embel!). Ini ”derajat tertinggi” versi mbak tersebut, akhwat idaman. Kriteria umumnya: berjilbab panjang dan lebar bak taplak meja; aktif tarbiyah atau liqo’ dan sangat ketat dalam perilaku keseharian. Inilah garda terdepan dalam motor organisasi dan sudah dapat merekrut dan membimbing dua tipe akhwat sebelumnya. Inilah kader-kader terpilih yang siap tempur siang malam untuk sebuah qoror (perintah) tanzhim (jalur organisasi), dan siap pasang badan dipukuli aparat dalam aksi-aksi demonstrasi massa atau beradu argumentasi di forum-forum diskusi..
*********************
Akhwat = saudara muslim perempuan
Ikhwan = saudara muslim laki-laki

Konon jenjang ikhwan juga tak jauh berbeda, kendati lebih simpel. Sesimpel pakaian rekan-rekan kuliah saya: baju koko atau kemeja lengan panjang, celana bahan di atas mata kaki dan sepatu sandal atau sandal gunung. Ada yang bergaya metropolis atau sedikit metroseksual, sebut saja ia ikhwan borju.

Kategorisasi di atas memang tidak resmi dan relatif, namun kongkret. Tidak terucap namun terasa. Akhwat “hanif” umumnya tidak “seketat” akhwat tipe 3 yang selalu berjilbab panjang dan lebar. Akhwat “hanif” apalagi akhwat “‘ammah” masih sering kedapatan berpakaian yang menonjolkan lekuk tubuh atau berjilbab belum memenuhi standar syar’i, misalnya jibabnya dililit, transparan dan tidak menutup dada. Implikasinya nampak pada perilaku keseharian baik pada perbedaan gaya bicara, selera obrolan atau jenis kegiatan pengisi waktu. Kosakata di kalangan jilbaber juga kaya dengan istilah-istilah semisal “jilbab trendy”; “jilbab modis” atau “akhwat macho” dll. Yang sayangnya kerap membuat jarak antara ketiga kelompok tersebut. Jarak...hmmm..

Ada kasus seorang Muslimah yang berniat betul mempelajari Islam melalui mentoring mendadak futur (istilah untuk Dropped Out) dari kegiatan pekanan itu hanya karena tidak tahan disindir rekan satu lingkarannya karena masih senang pakai jeans atau hobi mendengarkan musik pop atau musik Barat. Atau karena kepergok nonton di bioskop 21 semata-mata karena dia moviefreak. Kendati ia hanya nonton sendirian dan film yang ditonton pun film yang gak aneh-aneh menurut saya....Padahal derajat keimanan seseorang siapa yang tahu? Hanya Allah. Mata wadag kita ini sering tertipu sich.. Banyak lagi kasus-kasus yang tampaknya sepele, namun cukup banyak terjadi.

Padahal kalau kita pernah belajar mengenai Fiqhul Awlawiyat (Fikih Prioritas) kita tidak akan menjadi penyebab ”mutungnya” saudara kita dalam mempelajari islam yang hanif ini. Tapi entah mengapa asas fiqh muwazanat (pertimbangan sesuai kondisi dakwah dan lokalitas) kerap diabaikan. Inilah yang kerap mengganggu citra ikhwan dan akhwat (dalam makna yang sudah dipersempit) yang sejatinya adalah orang-orang yang tulus-ikhlas, penuh cinta dan berdisiplin spartan. Insyaallah...^_^

Ah, sampai sekarang kata “akhwat” itu masih terdengar rumit bagi saya, mungkin serumit dunianya. Namun, yang mesti jadi pegangan bersama adalah bahwa ukhuwah itu lebih utama, karena nahnu muslimun qobla kulli sya’iin, kita adalah Muslim/Muslimah sebelum segala sesuatu. Selama masih berpegang pada satu Allah dan satu Qur’an dan mengakui Nabi Muhammad sebagai khotamun nabiyyin (nabi penutup), itulah Muslim/Muslimah yang punya hak-hak untuk dihargai dan dikasihi. Inilah basis untuk menyayangi orang lain di luar diri kita atau golongan kita. Inilah sebuah basis kasih sayang universal.

“Islam itu mudah, maka masukilah dengan mudah.” (Al Hadits).

Tetapi tidak dipungkiri bahwa dengan adanya ’pembedaan’ istilah tersebut lebih memudahkan dalam proses kaderisasi/pembinaan. Juga lebih mudah dalam menggambarkan kondisi masing-masing objek.
by : Lusi Susanti

Menghargai Kecoa

Kecoak hiiiiiiii........paling tidak itulah ekspresi yang selalu kuberikan jika mendengarnya, binatang yang tak asing di telinga kita ini yang merupakan kelompok serangga yang biasa disebut Blattodea, selalu membuat aku berteriak ketika mendapatkannya dimanapun dia berada. jangan tanya tentang binatang ini padaku. Geli dan sangat menjijikkan. Membayangkan saja aku sudah bergidik, apalagi kalau bertemu dengannya. Sampai-sampai dulu aku pernah berbuat sadis pada binatang ini. Ketika aku ke kamar mandi, tanpa sengaja aku bertemu dengan si kecoak, aku berteriak. Saking jijik dan gelinya aku pada binatang ini tanpa pikir panjang aku berusaha membunuhnya dengan mengambil air dan menyiramkannya berulang-ulang ke tubuh si kecoa, luar biasa sekali binatang ini. Berkali-kali aku menumbangkannya dengan air, berkali-kali pula ia mampu bangkit dari keterpurukannya. Hampir satu ember aku menghabiskan air untuk menyiram si kecoak berharap dia segera mati tapi dia tetap bisa bangkit. Sampai akhirnya aku kasihan melihat kegigihan si kecoak dan kuarahkan penyiramanku pada si kecoak untuk tetap hidup menuju lubang tempat ia bisa enyah dari penglihatanku.
Kecoak identik dengan bau dan kotor, karena biasanya hidup di lubang-lubang Wc, kamar mandi, rongga-rongga sudut-sudut rumah yang agak kurang bersih, bahkan terkadang hadir pula di dapur-dapur atau kamar mandi yang bersih. Dulu, ketika aku nonton Film Doraemon yang kebetulan mengangkat tema tentang kecoa, kata ibunya Nobita bahwa satu kecoak yang tampak di hadapan kita itu menandakan ada 100-1000 kecoak yang bersembunyi di sekitar kita. Aku merinding mendengarnya, setelah pengalamanku sebelumnya membunuh kecoak, betapa kita harus mengakui bahwa binatang bau dan menjijikkan itu luar biasa survivenya yang secara otomatis pertambahan populasi juga akan terus meningkat.
Pagi ini, sepertinya Allah masih ingin terus menakdirkan aku untuk bisa belajar dan mengambil hikmah dari kecoak. Ketika aku membaca koran Jawa Pos terbitan tahun 2008, ada artikel yang mengabarkan tentang kecoak hidup Madagaskar ditampilkan dalam pameran perhiasan Jared Gold’s Czarina Spring 2008 di Los Angeles. Kecoak hidup Madagaskar adalah jenis kecoak yang memilki suara paling berisik yang sebenarnya tak berbeda jauh dengan kecoak-kecoak yang ada di kamar mandiku ketika itu, hanya saja kecoak hidup Madagaskar dalam pameran tersebut ditaburi kristal Swarovsky (kristal Austria yang dikenal dunia karena kecantikan desainnya). Kecoak binatang yang menjijikkan itu disulap sedemikian rupa sehingga menjadi favorit para wanita, dan menjadi produk terlaris dalam pameran tersebut. Kecoak bertabur kristal itu dihargai 80 USD (730ribu) per ekor. How amazing isn’ it.
Kecoak adalah kelompok serangga yang sangat menakjubkan”, ungkap George Beccaloni seorang pakar kecoak di Natural History Museum Prancis. “Ada sekitar 4.500 spesis yang telah dideskripsikan”, namun kemungkinan sekitar dua atau tiga kalinya belum ditemukan atau dideskripsikan. Kecoak banyak diberitakan buruk, dan banyak kesalahan informasi di dalamnya. Kecoak termasuk salah satu jenis serangga yang susah matinya. Penelitian membuktikan bahwa kecoak masih bisa hidup beberapa hari setelah dipenggal kepalanya. Dan jika saatnya tepat, kecoak-kecoak yang masih berkepala dapat hidup dengan hanya memakan lem atau sesamanya. Subhanallah ya.
Dulu ketika kuliah, saat aku mengisi mentoring Agama Islam untuk adik-adik tingkat atau mengisi materi-materi motivasi, aku selalu mengatakan bahwa tak ada satu makhlukpun di dunia ini yang Allah ciptakan yang sia-sia. Yang artinya bahwa semua makhluk di dunia yang Allah ciptakan pasti memiliki peran masing-masing. Bakteri, virus, lalat, rayap, semuanya memiliki manfaat. Bayangkan jika tak ada bakteri, tak ada mikroorganisme yang berperan sebagai pendekomposer betapa bumi ini akan di penuhi oleh sampah, tanah-tanah tak bisa menumbuhkan tanaman karena keras tak ada aktivitas mikroorganisme yang berperan untuk perbaikan sifat fisik dan kimia tanah. Begitupun dengan kecoak. Betapa binatang ini mengajarkan banyak hal. Tentang kemampuan survivalnya yang tinggi, kegigihan, tidak mudah berputus asa, dan masih banyak hal berguna lainnya yang bisa kita pelajari dari binatang yang menjijikkan ini. Aku jadi teringat akan taujihnya seorang Ustadz dan beberapa Ust. lain yang memberikan taujihnya yang sama, tentang belajar dari dinosaurus dan kecoa. Beliau mengatakan jangan sampai jamaah kita yang besar ini seperti dinosaurus yang hidup jutaan tahun yang lalu. Kepunahannya karena ketidakmampuannya dalam beradaptasi dengan alam. Besar dan melegenda tapi sekarang hanya tinggal sejarah saja. Tapi lihatlah kecoak yang kecil namun memilki survival (kemampuan bertahan hidup) yang tinggi dari jutaan tahun yang lalu sampai sekarang ia masih tetap eksis, populasi terus bertambah bahkan telah hadir di rumah-rumah kita (ketika itu para audince tertawa-tawa geli mendengarnya terlebih aku yang sangat alergi pada kecoak).
Hari ini aku belajar dari kecoak yang dulu pernah kucoba untuk kubunuh, namun tak berhasil. Oia, satu lagi informasi dalam sebuah penelitian dikatakan bahwa ternyata hanya 1% saja dari keseluruhan spesies kecoak yang meembawa penyakit. Yah walaupun banyak pelajaran yang bisa aku ambil dari kecoak ini dan informasi bahwa hewan ini tidak terlalu membahayakan, aku tak akan pernah bisa memilki hubungan yang mesra dengan hewan menggelikan tersebut, namun minimal aku bisa menghargai makhluk Allah itu dengan lebih bijak. Ya Allah ampuni hambamu yang dha’if ini. Sungguh, wahai yang Maha Sempurna, tak ada ciptaanmu yang sia-sia di dunia ini. Ajarkan hambaMu yang bodoh ini menuju jalanMu yang lurus dan yang engkau ridhoi. Amin, amin, amin ya Robbal ‘alamin.